Bumi adalah keajaiban, semua
kehidupan yang terbentuk tetap menjadi misteri, bumi, rumahku dan rumahmu.
Terbentuk sejak 4 milyar tahun yang lalu. Pada awalnya yang ada di Bumi
hanyalah kumpulan asap dari perut Bumi yang membentuk atmosfer pada awalnya,
atmosfer tanpa oksigen. Atmosfer yang ada begitu tebal, pekat, penuh uap air
dan karbon dioksida. Pada saat ini Bumi belum layak dihidupi oleh maklhuk hidup
selain maklhuk hidup primitif karena begitu beracun. Bumi memiliki kemampuan
untuk menyimpan air dalam bentuk cair membentuk aliran-aliran. Sungai menjadi
tempat pemisahan mineral dari batu yang akan menambahkan air bersih di laut dan
laut menjadi penuh dengan garam.
Kehidupan primitif muncul sejak Bumi
masih panas, mahluk hidup primitif ini sudah memberikan warna di kehidupan
Bumi, makhluk hidup yang pertama munculdi Bumi adalah Archeobakteria.
Archeobakteria makan dari panas Bumi, hanya cyanobakteria atau algae biru-hijau yang tidak memakan
panas Bumi, mereka memiliki kemampuan untuk mengubah sinar matahari dengan cara
menangkap sinarnya dan mengubahnya menjadi energi. Algae biru-hijau merupakan
nenek moyang yang penting untuk semua jenis tumbuhan yang terdapat di Bumi.
Bakteri kecil yang berjumlah sangat banyak inilah yang mengubah Bumi kita,
mereka mengubahnya menjadi atmosfer. Pada awalanya karbon meracuni atmosfer,
namun apa yang terjadi kemudian dengan karbon tersebut? Karbon itu masih
terkurung oleh debu-debu di Bumi. Pada awalnya, mikroorganisme hidup di laut
dan mereka menumbuhkan cangkang dengan menempel pada karbon atmosfer yang
sekarang larut menjadi laut. Strata yang terbentuk merupakan hasil penumpukan
cangkang dari milyaran mikroorganisme, dan berkat bantuan mikroorganisme ini,
karbon yang terkurung debu ini bisa hilang sehingga memunculkan kehidupan lain
di Bumi. Dengan perubahan atmosfer Bumi, muncul tumbuhan yang hidup dari tenaga
sinar matahari dan memecahkan molekul air serta mengambil oksigen untuk mengisi
udara. Air yang berada di Bumi merupakan proses pembaharuan yang terjadi
terus-menerus menjadi sebuah siklus yang tak pernah putus dan hancur, jumlah
air yang terdapat di Bumi selalu sama. Semua makhluk hidup di Bumi minum dari
air yang sama. Untuk membuat pohon yang ada di Bumi dibutuhkan waktu hingga 4
milyar tahun dan sangat dipengaruhi oleh mikroorganisme yang ada sebelumnya.
Tanaman pepohonan ini yang akhirnya menjadi sumber kehidupan di Bumi dan karena
bantuannya, tanah di Bumi terbentuk. Setelah tanah terbentuk, mokroorganisme
tak henti-hentinya bekerja untuk memakan, menggali, menganginkan dan
mengubahnya. Mokroorganisme ini mmembuat humus, lapisan subur yang menghubungkan semua kehidupan ini.
Manusia atau homo sapiens muncul
sejak 200.000 tahun yang lalu dan memiliki andil yang besar dalam mengubah
dunia ini. Manusia mampu menguasai daerah-daerah baru yang belum pernah
dilakukan oleh spesies-spesies sebelumnya. Selama 180.000 tahun manusia purba
hidup secara nomadik dan bergantung pada alam, baru setelah itu mengalami
perkembangan dan hidup menetap. Pada awalnya manusia bertahan hidup dengan cara
berburu dan berbaur dengan tanaman yang disediakan alam. Kebanyakan manusia
purba tinggal di pesisir pantai atau di tepi sungai dari danau. Dari kehidupan
primitf ini kemudian manusia mulai berkembang, tidak lagi hanya bergantung pada
alam, tetapi mulai menanam padi dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan, menggunakan
hewan tidak hanya sebagai buruan, tetapi membantu manusia bekerja untuk mengurus
lahan pertaniannya. Kekhawatiran manusia akan apa yang dikonsumsinya setiap
hari menyebabkan manusia menemukan banyak cara untuk bertahan hidup dengan
tidak hanya mengandalkan alam, ketika air tidak mengalir manusia berinisiatif
untuk menggali tanah lebih dalam, untuk mendapat air langsung dari sumbernya
dengan menggali sumur. Manusia cukup lama bekerja dengan mengandalkan otot
namun seiring berkembangnya pengetahuan yang dimilikinya, manusia mulai
menemukan cara baru untuk membantunya, yaitu dengan membuat mesin yang bertugas
membantu manusia. Mesin-mesin ini yang kemudian juga ikut menghancurkan
keseimbangan di Bumi. Pada awalnya manusia yang mengandalkan alam untuk
kehidupannya sehari-hari, kemudian perlahan-lahan berubah menguasai Bumi untuk
kepentingan diri sendiri dan keturunannya. Semakin banyak ciptaan baru manusia
yang sebenarnya semakin merusak Bumi dan mengalih fungsikan Bumi sebagai lahan
bisnis bagi sebagian besar orang yang memiliki kekuasaan dan menyebabkan
kesengsaraan bagi sebagian besar lagi penghuni Bumi. Efek dari kemajuan
teknologi buatan manusia ini akhirnya merusak keseimbangan Bumi, manusia yang
kini telah modern ini semakin menguasai Bumi dan menuntut banyak hal secara
instan. Pertumbuhan manusia yang cepat dan permintaan manusia untuk memenuhi
kehidupan komsumtifnya merusak tatanan bumi dan menyebabkan kehancuran
dimana-mana. Air tak lagi seimbang, tanaman yang dengan pembentukannya melalui
proses yang sangat panjang justru mulai ditebang dan digantikan dengan tanaman
industri demi keuntungan. Hewan-hewan mulai diternakkan dengan cara yang modern
dan membutuhkan protein tinggi, sehingga lahan di Bumi dipergunakan untuk
menumbuhkan kacang-kacangan sebagai pakan ternak. Ikan yang di tangkap manusia,
semakin hari jumlahnya semakin besar. Air di Bumi juga menjadi tidak seimbang
kareana banyak yang digunakan untuk memberi minum ternak dan menyiram tanaman
sebagai pakan ternak. Banyak lahan menjadi kerig dan sumber air bersih tak lagi
mudah didapatkan, suhu Bumi meningkat, lahan di Bumi telah digantikan menjadi
kota industri dengan segala kecanggihannya yang merusak Bumi semakin sempurna.
Manusia tak lagi mengingat bagaimana lamanya proses pembentukan Bumi hingga
menjadi layak di tempati, yang ada hanya merngubah Bumi menjadi tempat bisnis
untuk kepentingan diri sendiri. Beberapa sungai sudah tak mengalir bahkan
menjadi lahan gersang. Laut ditimbun untuk memenuhi permintaan manusia, tanaman
yang pada awalnya menajdi satu-satunya makhluk yang dapat menjangkau langit
tergantikan dengan bangunan-bangunan pencakar langit. Hutan-hutan mulai habis
dan digantikan dengan tanaman industri seperti sawit dan eukalipus. Hutan-hutan
di Borneo kini telah digantikan menjadi lahan kelapa sawit. Hal ini memberikan
keuntungan bagi penduduk sekitar, namun jelas menjadi kehancuran bagi Bumi.
Contoh kehancuran lainnya adalah industri eukaliptus, tidak ada tanaman yang
dapat tubuh disekitar tanaman ini karena daunnya yang beracun.
Ditengah hebatnya perkembangan Bumi
akibat perbuatan manusia, kini banyak manusia yang hidup secara tak layak.
Misalnya di Nigeria, yang merupakan pengekspor minyak terbesar, 70% penduduknya
hidup dalam kemiskinan, hal menyedihkan lainnya akibat perkembangan Bumi
adalah, negara dengan sumber daya yang besar justru hidup dalam jumlah penduduk
besar dan separuhnya merupakan penduduk dalam garis kemiskinan.
Aktivitas manusia di Bumi
menyebabkan pelepasan karbon secara besar-besaran, dan tanpa menyadarinya
molekul per molekulnya telah merusak keseimbangan dan cuaca di Bumi. Di Kutub,
efek pemanasan global sangat terlihat jelas, es di kutub semakin mencair, es di
Antartika mulai meleleh akibat pemanasan global, batu es telah kehilangan
ketebalan sebanyak 40% dalam 40 tahun terakhir. Diperkirakan pada musim panas
2030, lapisan es ini bisa menghilang. Pantulan sinar matahari menembus air yang
gelap dan menyebabkan terjadinya pemanasan. Salju abadi mulai mencair, air bersih
di Bumi telah mengalir ke laut menjadi air asin, menaikkan permukaan laut hingga
20 cm dan mengancam seluruh dataran rendah di Bumi.
Proses evolusi terus-menerus
terjadi, dari pembentukan Bumi secara ajaib hingga kerusakan yang terjadi
akibat perbuatan manusia. Pelestarian bumi adalah upaya yang harus kita lakukan
agar evolusi di Bumi bukan sebagai proses penghancuran Bumi dan pemusnahan bagi
banyak makhluk hidup, tetapi untuk menjadikan Bumi tetap seimbang dan makhluk
hidup di Bumi hidup dengan layak secara merata. Dengan demikian semua makhluk
bisa merasakan keajaiban Bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar